Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Rabu, 19 Desember 2012

SEJARAH BERDIRINYA GP ANSOR

Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan epos kepahlawanan. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan. Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor, dan Banser (Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor nyaris melegenda. Terutama, saat perjuangan fisik melawan penjajahan dan penumpasan G 30 S/PKI, peran Ansor sangat menonjol.
Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) dari situasi ”konflik” internal dan tuntutan kebutuhan alamiah. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.


Senin, 16 April 2012



Minggu, 19 Februari 2012

KEPENGURUSAN PIMPINAN PUSAT 2011-2016

Pengurus Pimpinan Pusat
Gerakan Pemuda Ansor 2011-2016

Ketua Umum : NUSRON WAHID
Wakil Ketua Umum : DIPO NUSANTARA
Wakil Ketua Umum : YUNUS RAZAK
Sekretaris Umum : MUHAMMAD AQIL IRHAM
Bendahara Umum : AAM KHOIRUL AMRI
Wakil Bendahara : 1.M.Sidiq isdyanto
2.M.Dani Soeharto
3.Asmin Matdoan
4.M. Riyad
5.Andi Sihabuddin
6.Bayu Darussalam
7.Arief Rahman
8.Faisal Ali Hasyim


PIMPINAN CABANG

SUSUNAN PENGURUS PIMPINAN CABANG

Pengurus Pimpinan Cabang adalah anggota GP Ansor yang menerima amanat Konferensi Cabang untuk memimpin dan memegang tanggung jawab organisasi di tingkat cabang baik kedalam maupun keluar. Pengurus Pimpinan Cabang dapat dibentuk di tiap Kabupaten/Kota dimana telah berdiri sekurang-kurangnya 3 (tiga) Pimpinan Anak Cabang.
Susunan pengurus Pimpinan Cabang terdiri dari :
a. Ketua
b. Maksimal 7 (tujuh) wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Maksimal 4 (empat) wakil Sekretaris
e. Bendahara
f. 2 (dua) wakil Bendahara
g. Departemen-Departemen
h. Lembaga-Lembaga
i. Satuan Koordinasi Cabang (SATKORCAB) Barisan Ansor Serba Guna (BANSER)


Tugas & Kewajiban Unsur Pimpinan & Pembantu Pimpinan


 SATUAN KOORDINASI NASIONAL
BARISAN ANSOR SEBAGUNA
BANSER
TUGAS DAN KEWAJIBAN UNSUR PIMPINAN DAN PEMBANTU PIMPINAN
UNSUR PIMPINAN
1. KEPALA
a. Membuat/merencanakan kegiatan secara umum (General Planning)
b. Melaksanaan penataan Organisasi secara umum (General Organizing)
c. Menentukan kebijaksanaan umum (General Policy)
d. Menentukan instruksi-instruksi umum (general Intruction)
e. Bersama dengan Wakil Kepala mengadakan pengawasan secara umum (genaral Supervisor).
f. Memberikan saran dan pandangan kepada Pimpinan Wilayah.
g. Bertanggung jawab langsung kepada Pimpinan Wilayah.
2. WAKIL KEPALA
a. Mewakili Kepala jika Kepala berhalangan.
b. Bersama-sama Kepala melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
c. Merinci dan membagi tugas para Staf sesuai dengan bidangnya masing-masing.
d. Memantau/mengawasi dan mendampingi sistem dan proses kerja yang dilaksanakan oleh Staf.
e. Memberikan saran dan pandangan kepada Kepala.
f. Menerima laporan secara periodik dari staf untuk dilanjutkan kepada Kepala.
g. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala dan Pimpinan Wilayah.



MATERI PENDIDIKAN BANSER

desain-diklat-banser.jpg

lambang banser.jpg
MATERI LAPANGAN
PENDIDIKAN DAN LATIHAN
BARISAN ANSOR SERBAGUNA (BANSER)
I. CARAKA MALAM
II. LATIHAN BERGANDA
III. STELLING/PENDADAKAN
IV. INTELIJEN, PENGGALANGAN DAN PENCERAI BERAIAN
V. FORMASI TATA UPACARA BENDERA



I. CARAKA MALAM
Judul : CARAKA MALAM
Durasi : 180 Menit
Penyaji : Tim Pelatih
Tujuan Sajian : Penanaman loyalitas dan kemampuan penyimpanan rahasia organisasi
Jenis Sajian : Perjalanan malam berintangan
Bentuk Kegiatan : Dalam route dibuat beberapa pos gangguan/ rintangan
Konsep Dasar Sajian :

JEJAK PENGABDIAN BANSER

Banser atau Barisan Ansor Serbaguna merupakan tenaga inti Gerakan Pemuda Ansor. Ia sebagai kader penggerak, pengemban, dan pengaman program-program sosial kemasyarakatan yang keanggotaannya memiliki kualifikasi disiplin dan dedikasi tinggi, ketahan fisik dan mental yang tangguh, penuh daya juang dan dapat mewujudkan cita-cita organisasi dan kemaslahatan umum.
Pada halaman ini disajikan secara singkat pengabdian Banser di berbagai daerah yang pernah dipublikasikan oleh berbagai media massa, dengan maksud agar masyarakat luas dapat memperoleh pemahaman yang lebih utuh tentang Banser khususnya dan GP Ansor pada umumnya. Rekaman data dimulai tahun 2005.
  • 30 Banser Jatim Bangun Rumah Di Aceh (Januari 2005)
Sebanyak 30 orang anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Timur dengan keahlihan tukang bangunan diberangkatkan sebagai relawan untuk membangun rumah swadaya bagi rakyat Aceh pasca tsunami hasil kerjasama GP Ansor Pusat dan Walubi (Wali Umat Buddha Indonesia) Pusat. Banser Jatim ini merupakan pioner dari Banser lain se-Indonesia yang akan berangkat ke Aceh secara bergiliran untuk mengabdikan diri. (MIO/Nuonline/hr)

PO BANSER


PERATURAN ORGANISASI
BARISAN ANSOR SERBAGUNA (BANSER)
Pasal 1
UMUM

Yang dimaksud dengan Barisan Ansor Serbaguna selanjutnya disingkat (BANSER) dalam peraturan organisasi ini adalah tenaga inti Gerakan Pemuda Ansor sebagai kader penggerak, pengemban dan pengaman program-program sosial kemasyarakatan Gerakan Pemuda Ansor. Kader dimaksud adalah anggota Gerakan Pemuda Ansor yang memiliki kwalifikasi : Disiplin dan dedikasi yang tinggi, ketahanan fisik dan mental yang tangguh, penuh daya juang dan religius sebagai benteng ulama dan dapat mewujudkan Gita-cita Gerakan Pemuda Ansor dan kemaslahatan umum.

Pasal 2
Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi



KEDUDUKAN DAN PERAN BANSER

seragam.jpg
Kedudukan Banser
Banser atau Barisan Ansor Serbaguna merupakan tenaga inti GP Ansor sebagai penggerak, pengemban, dan pengaman program-program sosial kemasyarakatan yang keanggotaannya memiliki kualifikasi: disiplin dan dedikasi tinggi, ketahanan fisik dan mental yang tangguh, penuh daya juang dan dapat mewujudkan cita-cita GP Ansor dan kemaslahatan umum.
Banser memiliki pola hubungan instruktif, koordinatif dan konsultatif baik secara vertikal maupun horisontal di seluruh satuan koordinasi melalui Pimpinan GP Ansor.
Tugas dan Kegiatan Utama Serta Tanggungjawab Banser
Tugas dan kegiatan utama Banser meliputi:
  1. Kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan untuk pembangunan
  2. Pengamanan lingkungan
  3. Kegiatan bela negara
Tanggungjawab Banser meliputi:

SEJARAH BERDIRINYA BANSER

Tahun 1924 dengan berlatar belakang pada berdirinya organisasi kepemudaan yang bersifat kedaerahan seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatera, Jong Minahasa, Jong Celebes berdiri organisasi kepemudaan Syubbanul Wathan yang berarti Pemuda Tanah Air yang berdiri di bawah panji Nahdlatul Wathan yang didirikan oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah dan dipimpin oleh Abdullah Ubaidmelalui media khusus telah memiliki anggota 65 orang. Perkembangan selanjutnya Subbanul Wathan disambut baik oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) sebagai elemen unsur pemuda sehingga ratusan pemuda mencatatkan diri sebagai anggota, karena aktifitas organisasi ini menyentuh kepentingan dan kebutuhan pemuda saat itu.


GP ANSOR Masa Pra dan Pasca Kemerdekaan

TERBENTUKNYA GP ANSOR (Pra Kemerdekaan)
Sejarah lahirnya GP Ansor tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang kelahiran dan gerakan NU itu sendiri. Tahun 1921 telah muncul ide untuk mendirikan organisasi pemuda secara intensif. Hal itu juga didorong oleh kondisi saat itu, di mana-mana muncul organisasi pemuda bersifat kedaerahan seperti, Jong Jafa, Jong Ambon, Jong Sumatera, Jong Minahasa, Jong Celebes dan masih banyak lagi yang lain.
Dibalik ide itu, muncul perbedaan pendepatan antara kaum modernis dan tradisioonalis. Disebabkan oleh perdebatan sekitar tahil, talking, taqlid, ijtihad, mashab dan masalah furuiyah lainnya. Tahun 1924 KH. Abdul Wahab membentuk organisasi sendiri bernama Syubbanul Wathan (pemuda tanah air). Organisasi baru itu kemudian dipimpin oleh Abdullah Ubaid (Kawatan) sebagai Ketua dan Thohir Bakri (Peraban) sebagai Wakil Ketua dan Abdurrahim (Bubutan) selaku sekretaris.
Setalah Syubbanul Wathan dinilai mantap dan mulai banyak remaja yang ingin bergabung. Maka pengurus membuat seksi khusus mengurus mereka yang lebih mengarah kepada kepanduan, dengan sebutan “ahlul wathan”. Sesuai kecendrungan pemuda saat itu pada aktivitas kepanduan sebagaimana organisasi pemuda lainnya.


GP ANSOR DALAM SEJARAH ORDE BARU

GP ANSOR DALAM SEJARAH ORDE BARU
Mencoba Berpolitik Praktis
Setelah Kabinet Ampera terbentuk (25 Juli 1966). Menyusul tekad membangun dicanangkan UU Penanaman Modal Asing (10 Januari 1967), kemudian Penyerahan Kekuasaan Pemerintah RI dari Soekarno kepada Mandataris MPRS (12 Februari 1967), lalu disusul pelantikan Soeharto (12 Maret 1967) sebagai Pejabat Presiden sungguh merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Gerakan Pemuda Ansor.
Luapan kegembiraan itu tercermin dalam Kongres VII GP Ansor di Jakarta. Ribuan utusan yang hadir seolah tak kuat membendung kegembiraan atas runtuhnya pemerintahan Orde Lama, dibubarkannya PKI dan diharamkanya komunisme, Marxisme dan Leninisme di bumi Indonesia.


GP ANSOR Masa Reformasi

PERAN GERAKAN PEMUDA ANSOR PADA MASA REFORMASI / TRANSISI (1999 – Sekarang)
GP Ansor pada masa reformasi menghadapi tantangan yang sangat berat, berada di tengah situasi eksternal organisasi yang berkembang dengan dinamika dan dialektika yang sangat rumit sehingga tidak mudah untuk diikuti. Di satu pihak, geopolitik dunia sedang mengalami pergeseran signifikan setelah terjadi serangan terorisme terhadap Pentagon dan Menara Kembar di Amerika Serikat. Gerakan International memberantas terorisme, telah merubah peta politik dan ekonomi internasional yang kurang menguntungkan bagi umat Islam, karena kampanye anti terorisme tersebut oleh sebagian pihak telah dimanfaatkan sebagai sentimen anti Islam.


SUSUNAN PENGURUS PW GP ANSOR

SUSUNAN PENGURUS
PIMPINAN WILAYAH GERAKAN PEMUDA ANSOR
Pengurus Pimpinan Wilayah adalah anggota GP ansor yang menerima amanat Konferensi Wilayah untuk memimpin dan memegang tanggungjawab organisasi di tingkat propinsi baik kedalam maupun keluar. Pengurus Pimpinan Wilayah dapat dibentuk di tiap propinsi atau daerah istimewa dimana telah berdiri paling sedikit 3 (tiga) Pimpinan Cabang. Dalam hal tertentu Pimpinan Wilayah dapat dibentuk oleh Pimpinan Pusat.


SUSUNAN PENGURUS PIMPINAN RANTING

SUSUNAN PENGURUS PIMPINAN RANTING
Pengurus Pimpinan Ranting adalah anggota GP Ansor yang menerima amanat rapat anggota untuk memimpin dan memegang tanggung jawab organisasi di tingkat kelurahan/desa baik kedalam maupun keluar. Pengurus Pimpinan Ranting dapat dibentuk ditiap Kelurahan/Desa.


SUSUNAN PENGURUS PAC GERAKAN PEMUDA ANSOR

SUSUNAN PENGURUS
PIMPINAN ANAK CABANG GERAKAN PEMUDA ANSOR
Pengurus Pimpinan Anak Cabang adalah anggota GP Ansor yang menerima amanat Konferensi Anak Cabang untuk memimpin dan memegang tanggung jawab organisasi di tingkat kecamatan baik kedalam maupun keluar. Pengurus Pimpinan Anak Cabang dapat dibentuk di daerah kecamatan.


MARS GP ANSOR

Diterbitkan oleh:

mars-gp-ansor.jpg

KEANGGOTAAN GP ANSOR

JENIS ANGGOTA GP ANSOR
Anggota GP Ansor terdiri dari:
1. Anggota biasa, selanjutnya disebut anggota ialah pemuda warga negara Indonesia yang beragama Islam, berusia antara 20 tahun hingga 45 tahun.
2. Anggota kehormatan, ialah setiap orang yang dianggap telah berjasa kepada oganisasi dan disetujui penetapannya sera disahkan dalam Rapat Pengurus Harian Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor.
SYARAT-SYARAT ANGGOTA
1. Pemuda warga negara Indonesia.
2. Beragama Islam
3. Berusia 20 tahun hingga 45 tahun
4. Menyetujui Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga
5. Sanggup mentaati dan melaksanakan semua keputusan dan peraturan organisasi.


KEDUDUKAN DAN PERAN GP ANSOR

Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) berkedudukan di Ibukota Negara RI Jakarta dalam sejarahnya merupakan kelanjutan dari organisasi Ansoru Nahdlatul Oelama (ANO) yang didirikan di tengah-tengah pelaksaan Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi Jawa Timur, pada 10 Muharram 1353 Hijriyah atau bertepatan dengan 24 April 1934. Karenanya, keberadaan GP Ansor tidak terlepas dan menjadi bagian integral Nahdlatul Ulama (NU), sebagi salah satu Badan Otonom (Banom) yang memiliki tugas untuk mengorganisir kaum muda NU.